Rabu, 02 Maret 2011

hoping

Menurutku menulis memiliki seni tersendiri. Karena, kita membuat pikiran kita tertuang dalam sebuah buku dan tentunya kita membuatnya semenarik mungkin. Aku rasa disitulah letak seninya. Pikiran kita yang tertuang dalam tulisan kita abadikan (meski jujur saja menurutku di dunia ini gak ada yang abadi kecuali Tuhan, aku hanyalah makhluk begitupan dengan pikiranku, dan pasti suatu saat pasti akan musnah juga. Hanya saja, hal ini bisa memperpanjang pikiranku didunia ini. Karena jika hanya tersave dalam otak, lama-lama juga akan hilang bersama ketakmampuan otak untuk bertahan hidup. Karena kita semua tahukan jika otak kita hanya akan bertahan gak terlalu lama. Kalau untuk manusia modern seperti kita ini, aku rasa paling lama hanya seratus tahun. Itu aja udah poll banget. Dan tentunya, dengan bertambahnya usia gak akan sebagus sewaaktu muda).
Sekarang aku ingin membuat novel tentang persahabatan. Ini antara cewek dan cowok.dan, yupz akhirnya mereka menikah, have a children. Ehm. . . . tentunya harus ada likalikunya donk. Itu jelas dan pasti. Gak mungkin deh yang namaya kehidupan itu gak ada masalah, flat gitu aja. Ya, yang jelas harus ada bumbu penyedapnya.bahagia, sedih, senang, marah, bangga, jatuh, banngkit dan sebagainya. Hal-hal itulah yang mengisi kehidupan. Actually asa a moeslim, sebenarnya aku pengen buat novel-novel yang islami. But, I feel that is so hard. May be, karena pengetahuanku tentang islam gak begitu banyak mungkin ya. . . selain itu aku juga orang awam.