Selasa, 13 Mei 2014

NOVEL KE tigaku yg bisa kalian nikmati sebagai cerita bersambung

1. Tara Unspoken love. Just life without passion until I found him. Right now, I’m in here, @ B building industrial engineering. Alone. I am a 5th semester student that have falling in love to his partner . Really love him. It happen when I am @ 3th semester. A word that can describe about my self is casual. Aku suka dengan hal-hal yang simple, gak ribet dan yang terpenting diatas semua itu adalah pure. Paling benci dengan kepura-puraan. Just be your self and don’t try to copy another one. Aku rasa cukup hanya itu yang bisa aku jelaskan tentang diriku. I can sit @ B building industrial engineering, semua tak lepas dari masa laluku saat aku masih di SMA. Kembali pada hidupku sewaktu SMA, hidupku benar-benar tanpa arah dan passion. Waktu itu aku tidak benar-benar tahu apa yang aku inginkan. Hidupku hanya berupa rutinitas membosankan yang tetap aku jalani sampai aku bertemu dengan Andra. Kakak kelasku sewaktu aku berada dikelas X. Dia adalah cinta pertamaku saat aku berusia 16 tahun. Jika kamu bertanya padaku apakah sekarang aku masih mencintainya? Aku bisa menjawabnya dengan sangat yakin dan pasti. My answer is not. Orang bilang cinta pertama itu sesuatu yang sulit untuk dilupakan. Cinta pertama bagiku hanya bertahan selama tiga tahun. Selama tiga tahun ini, aku mungkin benar-benar mencintainya. Alasanku menggunakan kalimat mungkin adalah karena aku sendiri gak begitu yakin dengan perasaanku. Aku dan Andra sebenarnya tidak banyak memiliki interaksi, selain aku dulu mengenalnya lewat klub basket yang aku ikuti. Dia jadi seniorku di SMA. Dia sangat populer dan memiliki beberapa fans di SMA. Terutama dari adik kelas. Kalau kisah anak SMA identik dengan anak basket keren, jangkung dan tampan, ini benar-benar klasik. Seperti kisah-kisah dalam buku atau adegan dalam sebuah film. Aku kira, aku tidak akan menjadi bagian dari kisah klasik tersebut, ternyata aku salah. Aku masuk kedalamnya dan menjadi bagian dari gejolak perasaan remaja. Adanya kupu-kupu yang tiba-tiba terbang diperutku. Saat-saat itu cukup menyenangkan sekalipun aku tahu pasti bahwa aku bukanlah pemeran utama dalam kisah cinta pemain basket keren seperti yang ditulis dalam buku-buku atau terjadi dalam film. Aku mengenalnya karena kita seklub. Tentu saja. Andra itu orangnya hangat dan supel. Maybe, this is one of my reason that he became my first love. Tapi, kenyataan pahit yang harus aku telan adalah dia sudah memiliki cewek. Teman sekelasnya, anak kelas XII ipa 3. Tahu ini dari temanku, waktu itu aku benar-benar sedih. Dia lulus dan diterima dijurusan Teknik Industri. Aku tidak memiliki cita-cita tentang bagaimana kehidupanku kelak. Yang aku suka hanya basket. Aku suka dan aku gak pernah berpikir aku akan hidup dari basket. Basket hanya sesuatu yang benar-benar aku suka tanpa ada keinginan untuk benar-benar pro dalam bidang ini. Setelah dia lulus, kegiatan yang aku lakukan adalah kepo dan stalking melalui jejaring social (friendster, waktu itu facebook belum booming seperti saat ini. Facebook baru booming saat aku berada di kelas XII). Atau kadang-kadang aku yang menjadi pengirim SMS gelap. SMS Tanya sedang apa, apa yang kamu suka, dan bagaimana hubunganmu saat ini dengan pacarmu? Jawaban yang aku terima berupa SMS singkat-singkat. Dia menanyakan siapa aku dan tentu saja gak akan pernah aku jawab. Di SMS dia sangat dingin, berbeda jauh dengannya dikehidupan nyata. Still, aku masih saja menyukainya. Aku tahu kalau aku tidak memeliki banyak interaksi dengannya. Namun, dia hidup dalam pikiran dan bayanganku. Interaksiku dengannya hanya melalui SMS-SMS gelap yang aku kirimkan padanya. Atau melihatnya dari tribun saat kita gentian latihan basket. But, untuk saat itu, hal itu sudah cukup. Aku harus berterima kasih padanya, meski tidak aku lakukan secara langsung dan hanya aku ucapkan dalam hati. Jika saja dulu aku tidak menyukainya, aku tidak akan berada di gedung B jurusan teknik Industri dan bertemu dengan Ario. *** “Ra, sudah kamu kumpulkan kan, laporannya?” Tanya Ario pdaku. Aku mengangguk. Sekarang, orang yang sedang berada disepanku inilah yang sedang aku cintai. Sejak semester tiga lalu. Berarti, sudah 1,5 tahun. Bicara tentang cinta pertamaku, Andra, dia sudah diwisuda bulan lalu. Aku hanya lihat foto wisudanya yang dia upload di faceboknya. Gak ada alasan bagiku untuk datang, sekalipun aku tahu kalau dia saat ini sedang tidak menjalin hubungan dengan siapapun. Tapi mau bagaimana lagi, hatiku benar-benar sudah aku berikan pada Ario, sekallipun hubungan yang kami miliki ini statusnya masih belum jelas. Tapi, aku sudah cukup bahagia dengan keadaanku saat ini. “Sudah makan?” aku menggeleng. “Sama. Ke kantin yuk, atau kamu mau makan ditempat makan dekat kosku?” Aku mengangguk. “Motorku aku taruh kampus aja kalau gitu. Jam 4 lagi, kita ada kelas. Aku bareng kamu aja. Ok?” dia mengangguk dan tersenyum. Tanpa helm, aku duduk di Ninjanya bagian belakang. Jujur saja, menurutku sekalipun motor ini benar-benar keren (menurutku dan perspektif cewek-cewek lain, dan juga cowok-cowok juga suka model beginian), namun jujur saja saat aku harus jadi penumpang kali ini, benar-benar merasa tidak nyaman. Akan nyaman jika kamu harus melingkarkan tanganmu pada perut pengemudinya. Situasiku saat ini benar-benar tidak membolehkannya melakukannya dalam tahap ini. Karena? Hubunganku dengannya masih belum sampai sedekat itu. Sekalipun aku ingin, tapi aku harus menahannya. Lagipula, jika aku benar-benar melakukannya tanpa seizinnya, bukannya saat turun nanti kita (atau mungkin hanya aku?), akan benar-benar menjadi canggung. Perkembangan kehidupan cintaku mungkin bisa dikatakan lambat. Orang lain mungkin bisa sudah jadian setelah tiga bulan setelah masa pendekatan atau setelah ada rasa. Aku tidak benar-benar tidak mengerti dengan mereka, bagaimana mungkin secepat itu mereka pacaran (dan cepat juga putusnya). Atau mungkin aku saja yang salah? Perasaanya padaku? Aku tidak tahu. Aku juga tidak punya keberanian untuk bertanya langsung padanya. Hanya saja, saat ini jika aku sedang berada didekatnya aku merasa bahagia dan … Utuh. Sesuatu yang sulit untuk dijelaskan. Tak terdefinisikan. Tempat makan dekat kosnya ini menjadi salah satu tempat makan favoritku. Prasmanan, murah(favorite mahasiswa kalau sudah bicara tentang harga), bersih dan tempatnya nyaman. Kalau sedang makan disini, kami setidaknya menghabiskan waktu setengah jam. Lalu aku akan mengikutinya ke kosnya (catatan, hanya sampai pada teras kosnya. Karena, di sini, Malang, ada aturan yang tidak mengizinkan lawan jenis masuk kedalam kamar kos. Begitu juga jika dia main kekosku), atau kalau tidak begitu, kita akan keperpustakaan. Disana jauh lebih nyaman mengerjakan tugas bareng daripada ngerjakan tugas diteras kos. Namun, jika kita hanya ingin ngobrol bareng, kita sering menghabiskan waktu diteras kosku maupun terasnya. Kami membeli camilan, aku minum jus buah dan dia minum kopi. Hanya hal-hal kecil seperti ini yang sekarang sering menjadi rutinitas kami. Awal kedekatan kami alasannya sebenarnya karena ketidaksengajaan. Waktu itu, kami harus mengerjakan tugas ergonomic, in a group. Each group consist from two person. Waktu pemilihan grup, kebetulan aku gak masuk. At the end, I must be his partner. Reaksi waktu itu? Aku benar-benar kaget saat dia mengajakku. Kaget banget. Ekspresi yang tergambr dimukaku, aku rasa akan sangat sulit untuk dijelaskan. Karena aku sendiri waktu itu juga tidak bisa mengungkapkan perasaanku. Aku hanya bilang “OK, baiklah.” Dia seperti mimpi yang menjadi nyata bagiku. Aku mengenalnya sejak semester 1, dan memiliki ketertarikan padanya saat semester 3. Kenapa tidak sejak awl semester saja aku tertarik padanya? Kalau pertanyaan itu yang diajukan, tentu saja aku bisa memberikan jawaban dengan pasti dan lugas. Semester satu itu aku masih suka dengan kak Andre. Cintaku yang bertepuk sebelah tangan yang akan memasuki tahun ketiga. Aku masih sering ketemu kak Andre, saat kita sedang berjalan dikoridor menuju kelas masing-masing atau saat salah satu dari kita sedang makan dikantin. Kita hanya akan mengatakan “Hai!”, gak lebih dan gak kurang. Lama-lama aku berpikir, hubungan kita tidak akan kemana-mana. Aku tidak berencana megutarakan perasaanku begitu juga dengan dia yang 99% dari pengamatanku, dia sama sekali tidak memiliki rasa yang sama terhadapku. Lama-lama aku berpikir, untuk apa juga aku harus mengharapkan sesuatu yang tidak dapat diharapkan. Buang-buang waktu. Akhirnya, semester dua aku belajar untuk melupakannya dan ternyata aku berhasil. Hahahaha…… perasaanku padanya cukup berhibernate dalam hatiku selama tiga tahun. Dan semester 3, aku mulai tertarik dengan Ario meski antara kita tidak memiliki banyak interaksi. Jenis hubungan pertemanan yang hanya akan mengatakan “Hi!” saat kita berpapasan dijalan. Tak lebih dan tak kurang. *** Ario Bekas playboy. Ganteng dan keren (menurut teman-teman kalau yang ini. But, seriously, aku memang benar-benar keren. Hahaha) Rekor SMAku, pacaran gak lebih dari tiga bulan. Itu dulu, sewaktu SMA. Kuliah jauh lebih baik kok. Aku menjalin hubungan selama satu tahun dengan anak FE. Track rekor terlamaku. Awal semester tiga, kami memutuskan pisah. Dan jika ditanya apa alasanku putus dengannya? Hahaha… aku juga gak benar-benar tahu. Lebih tepatnya aku sudah lupa. Yang jelas, Fina-lah yang memutuskan hubungan kami terlebih dahulu. And, somehow, I must say thanks to her. Aku jadi bisa bernafas lebih lega aja sekarang. Hahahaha… Statusku sekarang: Single Nyaman. Sedang tidak menjalin hubungan dengan siapapun (meski sebenarnya aku sedang dekat dengan Tara. Tara? Aku rasa hubungan kami tidak bisa dikatakan dekat, karena suatu saat akan menjadi hubungan cinta. Dekat yang tidak menjurus ke PDKT. Dekat larena kita teman dank arena kita nyaman). Happy. Peacefully (hahaha… kedengarannya terlalu berlebihan). Hometown: Surabaya (kota metropolitan kedua setelah Jakarta. Menurutku, kota ini benar-benar ruwet, sibuk, egois, didalamnya terdapat dua dunia yang benar-benar kasat mata, dan kotor). Apa yang sedang aku lakukan sekarang? Ngobrol dengan Tara diteras kosku sembari menunggu kuliahku sejam lagi. Akan aku update status di facebookku. Aku hanya ingin berbagi info pada fansku (yang menurut Tara banyak. Tapi, dia gak mau nyebutin satu-satu. Kecuali satu nama yang telah berhasil akukantongi, yakni Dira. Kalau yang ini, tanpa pemberitahuaan Tara juga aku sudah tahu. Kentara banget tahu gak sih??? OMG). Status: Sore-sore gini harus nunggu kuliah didepan kosan??? Pfuhhhhh… andai ada yang menemani. Setelah aku update, aku menunjukannya pada Tara. Dia hanya tertawa dan komentar “Lalu, aku yang udah duduk sejak tadi disampingmu, aku anggap apa lantas? Patung?”

Senin, 14 November 2011

my experience

Ehm… aku ingin cerita tentang kehidupan kuliahku yang selama kurang lebih 2 minggu ini menrutku agak lumayan membosankan dan sedikit garing. And, berani bertaruh kalau aku gak ketemu dia seminggu penuh ini. Ya secara aku minggu ini masuk hanya 3kali. Dan besok udah gak kekampus lagi. Jadi otomatis gak ketemu dia deh aku. Ya, ada juga se peluang bakal ketemu dia tiga hari ini. Itu juga kalau ada suatu kejadian yang gak terduga diluar kendali pikiran dan logika kita.jadi masih ada peluang untuk bias ketemu meski ha ini sangat kecil banget.
Ketika nonton teve tedi ya, kan park shi ho curhat kalau dia akhir2 ini suka mikirin cewek diluar kendalinya, ketika bareng dia inginnya selalu bantu dia. Kalau sedang dirumah dan gak ngapa2in selalu ingat dia. Dan temannya bilang kalau dia sedang jatuh cinta. Ya emang begitulah cinta. Padahal juga itu cewek diluar tipenya. Dia jauh banget dari tipenya. Tapi tentu aja kita terkadang gak bias milih mau jatuh cinta pada siapa. Karena terkadang tiba2 aja itu perasaan dating sendiri tanpa di undang dan tanpa di inginkan. Tapi ketika jatuh cinta menurut pendapat pribadiku sih enak2aja. Nyenegin banget.kadan jadi senyum2 sendiri tanpa alas an yang jelas gitu. Dan terkadang tanpa alas an yang jelas juga suka badmood secara tiba2. And ketika aada kejadian sepele juga kadang jadi sangat berkesan gitu. Yah, tapi tetep nyenegin.
Sebenare, aku itu mungkin karakternya kayak di queen of reversal. Kayak tae hee, yang lebih mentingin harga diri dari pada perasaan. Jadi sepertinya dan mungkin juga, orang yang bias nakhlukin hatiku adalah orang yang agak sedikit gak tahu malu dalam pegungkapan perasaan. I mean orang yang terang2an dan blak2kan gitu dalam ngungkapin perasaannya. Orang yang tanpa malu mengungkapin perasaannya. Tapi siapa ya????
Ada se orang yang aku temui karakternya sepeti itu. Dan jujur aja, kalau ngomongin tipe, dia tuh jauh banget dari tipe idaman aku. Bener2 180 derajat gitu deh pokoknya… taapi kenapa ya aku bias suka dia. And aku juga tahu kalau aku bukanlah tipenya. Dan yang jelas untuk saat ini aku tahunya dia gak suka aku,. And dari apa yang ku denger dia udah jomblo saat ini. And aku tahu kalau dia itu player. Bener2 player, tapi mungkinkah aku salah ya suka dengan dia?? Tapi emangnya suka bias salah ya???

And my hope, ada yang mau nanggepin blog ku ini. Aku suka sedih ternyata blog aku pengunjungnya Cuma sedikit tapi a,u gak tahu juga gimana caranya mempublikasikannya. Kecuali lewat fb tentunya. Kan males banget aku kalau lewat fb. Sebenre aku takut ketahuan aja kalau di fb. Kan orang yang aku sukai itu juga ada dif b aku, hah,,,,,
Udah lama banget aku gak curhat di blog. Mungin karena sibuk. Oh ya, ada info, bagi kalian yang gak tahu aku sekarang dimana, maksudku apa aku jadi ambil kedokteran atau enggak. Aku gak keterima di kedokteran. Aku sekarang berada di fakultas teknologi pertanian, aku berada pada pilihan ke2ku. Ya, gimanapun ini patut disyukuri.
Banyak pelajaran yang bias di ambil, gak selalu apa yang kita inginkan menjadi yang kita butuhkan. And, disini aku juga udah punya banyak teman yang nyambung, enak deh pokoknya. Ada teman ospek jurusan yang udah akrab banget and nyambung. Kita belajar, bermain, bekerjasama, dll. Yah, kalau dari aku sendiri, aku bias nyaman pas kuliah ini karena ada mereka. Karena pada awal masuk kuliah aku belum memiliki teman. Oh ya, aku udah lama banget gak ketemu my lovely friend, gara2 sama2 sibuk deh…. And intensits smsan juga gak se kerep dulu. Sibuk gitu.
Ada satu hal yang ingin aku bagi sedikit dengan pembaca mengenai perasaanku. Aku udah mulai suka ke seseorang, tapi… ada 2 orang sebenarnya. Untuk yang pertama, sebut saja dia dg Jay, aku awalnya ngefan aja. And lama2… biasa. Dan yang satunya sebut aja dia SEL, kalau yang ini aku gak tahu kenapa bias sku. Padahal kalau dipikir2 dia itu bukan selera and tipeku banget, tapi entah kenapa pikiranku akhir2ini dipenuhi olehnya. Dan ada dari dalam diriku yang selalu bilang dan mewanti-wanti untuk tidak GR dan over ekspresiosn. I mean, aku takut aja ketika aku ketemu dia mukaku jadi berseri-seri dan kelihatan bangeet gimana perasaanku. Sepertinya aku sekarang berlaatih utuk tidak kelihatn berbunga-bunga. Yah… meski itu sepertinya bakal sulit untuk dilakukan.
Aku kadang berpiir, apa iya aku suka pada orang yang salah. Baru kali ini perasaanku gak bias di atur oleh pikiranku. Sekali ini, aku kasih selamat deh buat perasaanku karena udah berhasil mengalahkan pikiran beserta logika2nya… congratulation deh…
Hebat banget mungkin dia. Dia juga udah mengalhkan kriteria2ku. My best friend bilang padaku kalau suka itu gak bias di atur oleh criteria. Kali ini aku mengakui kebenran ucapannya. Mungkin dari kalian ada yang mau nagsih ide, saran, sanggahan atau semcamnya. Langsung aja kirim ke emailku atau langsung bias kalian koment.
For all… thanks ya… gak tahu kenapa tiba2 jadi pengen berterima kasih. Aku sedang mensyukuri and menikmati hidup aja kali ya????

draft kasar about friendship

Tahu gak apa jadinya kalau 2 orang sahabat yang saling menyayangi tapi keduanya sulit mengungkapkan perasaanya. “kamu adalah sahabatku dan aku menyayangimu." Gak ada dari mereka yang mengucpkan kata sayang. Mereka hanya menyimpanya sebagai perasaan di hati masing2.
Mereka udah saling tahu gimana sifat dan karakter masing-masing selama menjalani 3 tahun persahabatn mereka. And, terkadang ada salah2 paham. Sebenarnya bukan salah paham secara langsung atau gimana, hanya saja meski saling menyayangi gak ada dari keduanya yang mau bilang secara langsung. mereka juga sama-sama pengertian.
Karena udah tahu gimana sifat masing-masing, saat danis ingin ngajak pergi atau melakukan apa gitu, dia urung melakukannya. Begitu juga dengan abel, mungkin karena kesamaan karakter dari keduanya keduanya saling menjatukan prasangka pada satu sama lain. Dan mereka terlanjur mematuhi apa yang di suka atau gak pada diri mereka masing-masing. Sehingga, keduanya gak melakukan hal-hal baru aneh secara bersama-sama.
Terkadang danis ingin mengajak abel melakukan sesuatu bersama, tapi danis sulit untuk mengucapkannya sehingga akhirnya danis mengajak orang lain. Pernah suatu ketika abel diajak bella melakukan sesuatu yang agak ekstrem, abel menerima tawaran tersebut meski dia gak terlalu menyukainya. Saat danis mengetahuinya, dia melihat ekspresi abel yang begiru sangat menikmatinya. Padahal hati kecil Danis berteriak kalau dia ingin melakukannya bareng abel. Danis tahu kalau abel gak menyukainya, tapi toh dia melakukanya dan sangat menikmatinya. Akhirnya, danis melakukanya bareng orang lain. Sebelum abel bareng bella.
Sebenarnya danis agak cemburu pada bella. Kadang dia mikir kalau sebenarnya dia sulit banget untuk ngajak atau bilang pada abel ingin melakukan itu. Meski abel gak terlalu menyukainya, danis ingin sesekali melakukanya bareng abel. Sebagai kenangan saat SMA.
Akhirnya kedua dahabat tersebut dipisahkan oleh jarak. Mereka mengambil kuliah di dua kota yang berbeda dan jaraknya sangat jauh. Ketika baru lulus SMa mereka tiap hari selalu SMSan. Hingga suatu ketika, hp danis hilang. Dan seminggu kemudian hp abel rusak. Akhirnya mereka putus kominikasi dan kehilangan kontak. Mereka pun gak ada yang mengetahui dimana alamat rumah masing2selama menjalani persahabtan tersebut. Itulah kelemahan dari hubungan mereka. Mereka kini gak bisa saling curhat mengenai cowok-cowok yang ada dalam kehidupan mereka. Sulit bagi mereka untuk percaya pada orang lain dalam menungkapkan siapa orang yang cowok yang mereka sukai. Hingga akhirnya 2 tahun lamanya mereka berpisah dan bertemu kembali di tempat yang mereka sukai tanpa sengaja. Mereka pun saling bercerita mengenai kehidupan mereka masing2. Dan ketika mereka mulai bercerita tentang cowok, tak taunya mreka menyukai pada cowok yang sama. Jarak boleh jauh, tapi tipe masih tetap sama. Mereka saling tertawa dan merasa dunia sangat kecil karena di tempat yang jauh mereka bisa menyukai seseorang yang sama.


Sepertinya, agak gj karangan diatas. And masih butuh banyak sekali pembetulan disana situ

inspiring

Ada banyak hal di dunia ini yang sangat menginspirasi. Kalau bahasa gaul versiku inspiring banget. Aku ingin cerita kalau sebenarnya keinginanku untuk membuat novel itu just because money coz I like it. Aku ingin memiliki banyak uang dan dengan begitu aku gak lagi bingung atau kerepotan untuk mendapatkan apa yang aku inginkan secara materi. Coz uang hanya bisa mendapatkan sesuatu yang bersifat materi. Uang gak bisa membeli perasaan orang lain. Kasihsayang, cinta, persahaban, itu semua adalah hal-hal yang sangat berharga dan gak bisa didapat dengan uang.
Tapi dari tujuanku diatas sekarang aku memiliki tujuan lain. Aku ingin berkarya lewat tulisan. Dan yang aku inginkan adalah aku bisa membuat novel yang best seller. Yah, meski dari pengamatanku sepertinya para penulis-penulis best seller itu gak pernah mengharapkan akan jadi seperti ini. Cotohnya adalah A. Fuadi, Andrea Hirata, dan masih banyak lagi. Selain itu ada penulis yang bangkit dari kehidupan yang terpuruk dan menjadi lebih baik. Kalau yang ini adalah J.K. Rowling. Novelnya sangat bagus dan penuh imajinasi. Wah, pokoknya bagi teman-teman yang belum membacanya bisa mencobanya. Aku sendiri ingin memiliki semua bukunya meski aku telah membacanya. Bagi penikmat novel sepertiku, memiliki buku yang banyak dan bagus2 adalah suatu kebanggan tersendiri. Aku sangat menikmati memiliknya, aku merasa jadi orang yang keren. Coz jadi keren gak harus selalu jadi heroic atau superstar. Kalu menurutku jadi keren adalah ketika kau memiliki sesuatu yang membuatmu bangga akan dirimu sendiri.
And kalau tujuanku menulis blog ini aku ingin sharing and mencoba membuat eksistensi diriku dan keberadaanku untuk mulai dikenali orang.
Ehm… sebenarnya ketika aku belum mengetik pikiranku, aku merasa ada banyak banget yang ingin ku tulis, tapi entah kenapa sekarang tiba-tiba menghilang.
Ohya, aku gak tahu kenapa aku menyukai laginya rossa yang berjudul KU MENUNGGU. Maybe. . . ini karena aku pernah ada something ke seseorang yang faktanya adalh saat ini telah memiliki kekasih yang sangat dicintainya. Ehm. . . aku gak mengharapkan mereka putus lho. . . aku bahkan turut bahagia dengan kebahagiaan mereka. Disini, dalam kesendirianku aku mendengarkan suara cinta pertamaku yang gak ada yang tahu kecuali sahabat-sahabatku. Dan dialah orang yang masih aku harapkan untuk mengisi kehidupanku kelak adalah. Aku gak tahu apa bakal kesampaian atau gak. Semuanya terserah pada kehendak Tuhan.
Ehm… aku udah ingat mau nulis apa. Kalau kelak novelku terbit tentunya aku ingin memberinya satu bukuku. Gimanpun dia telah berjasa dalam kehidupanku. Dia telah memberiku perasaan” gimana sih rasanya mencintai seseorang.” Aku mendapatkanya dari nya. Meski aku tahu kalau dia gak tahu gimana perasaanku. Yah, maybe if ada yang bilang gimana perasaanku padanya dia bakal tahu.
Sampai saat ini aku masih tetap menjadi orang yang introvert dengan perasaanku. Aku masih sulit berbagi perasaan kepada seseorang. Ehm. . ada satu hal yang cukup kunikmati. Ketika aku dan sahabatku membuat teman-teman begitu penasaran kepada siapa kita menyukai seseorang. Bahkan, tadi aku telah membuat temanku penasaran. Tapi tadi aku gak membuatnya pebnasaran dengan cinta pertamaku. Aku membuatnya penasaran akan cinta pada masa kecilku. And, aku dan sahabatku memberinya nama Cimon. Coz menurutku dia hanyalah cinta monyet.
Oh ya, balik lagi ke buku. Sebenarnya jika buku yang kita buat menjadi best seller maka akan banyak orang yang meng apresiasi karya kita. Aku sendiri belum tahu gimana rasanya, tapi sepertinya hal itu sangat membahagiakan. And aku saat ini memulai untuk mewujukannya.

cerpen

Aku gak tahu apa aku harus menyerah pada mimpiku atau aku akan terus mengejarnya. Banyak yang bilang kalau kita harus tetap mempertahankan mimpi itu, apalagi jika kita tak memilik mimpi kita harus mencari tahu apa mimpi kita tersebut. Man jadda wa jadda. Siapa yang bersungguh-sungguh akan sukses. yang bersungguh-sungguh akan sukses. Yang ada dalam benakku adalah apakah aku tak memiliki cukup tenaga untuk membuat kesungguhan mimpiku menjadi kenyataan.



Tahu gak apa yang bakal terjadi jika kau hampir saja jatuh cinta pada seseorang yang hampir saja menjadi sahabatmu dan kau tak pernah mengungkapkannya. Kau sendiri tahu jika dia telah memiliki orang yang dia sayangi. Mungkin kau bisa mendoakannya agar mereka hidup bahagia hingga maut memisahkan. Selain itu kau bisa berdoa pada Tuhan agar Tuhan mengirimkan orang lain yang akan mengisi hatimu.
Aku merasa jika dia berasa jauh sekali dariku. Jauhuhuh. Sepertinya dia sedang berada di tempat yang sangat tinggi sementara aku berada jauh dibawahnya. Aku merasa kalau kita memiliki gap yang sangat tinggi. Tinggi sekali. Aku gak tahu sejak kapan perasaan itu muncul. Aku rasa sejak kita banyak melewatkan waktu bersama. Atau mungkin penyebab lainnya adalah ketika aku menghentikan perasaanku pada cinta pertamaku yang tak sampai. Aku tahu kalau gak akan bisa melupakan cinta pertama. Bahkan, terkadang aku masih bisa mencium atmosfer dan bau dari situasi ketika aku bersama cinta pertamaku. Sekarang entah kebodohan apa yang telah kulakukan hingga aku bisa jatuh cinta pada calon sahabatku. Dan yang bersisa saat ini bukan cinta pertama atau cinta sahabatku yang telah bahagia bersama kekasihnya. Aku gak mendapatkan keduanya. Yang aku dapatkan adalah kesendirian dan sebuah harapan. Harapan agar kelak cinta pertamaku kembali kepadaku dan mengisi hatiku. Saat ini aku ingin teriak sekeras-kerasnya agar cinta pertamaku mengetahui bagaimana perasaaku. Dan aku mendapatkan cinta sahabatku sebagai sahabat.


BAGI TEMAN-TEMAN YANG UDAH MEMBACANYA, BOLEH DI BERI KOMEN TENTANG FIKSIKU DI ATAS.
PEMBERITAHUAN, jika paragraph pertama bukanlah fiksi, tapi kisah nyata. Saat ini aku sedang bingung mengenai cita-citaku yg belum berada dalam genggamanku. Dan citaku telah menginspirasi untuk membuat fiksi yang mungkin. . . . terserah pembaca deh, mau kasih komen apa.

galau

Entah apa yang terjadi denganku, mengapa aku merasa bahwa saat ini aku hampa. Benar2 hampa. Mungkin gara-gara aku yang agak… hmm….
Entahlah. Fuh… aku sekarang hanya kepikiran tentang kenapa ya princess presecutor bagus banget. Ah…. Ini drama Cuma buat aku malas ninggalin aktivitas yag ada. What happen with me now?
Mungkinkah ini semua karena aku belum menemukan pengendali jiwaku. And, apa yang terjadi denganku, kenapa aku merasa kalau aku…